Sabtu, 17/07/2010 09:28 WIB
Anwar Khumaini - detikNews

Foto: Rumgapres
Istana Negara dibangun tahun 1796 untuk kediaman pribadi seorang warga negara Belanda bernama J.A van Braam. Pada tahun 1816 bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jendral Belanda.
Oleh karenanya pada masa itu Istana ini disebut juga sebagai Hotel Gubernur Jendral.
Nah, setelah Indonesia merdeka, Istana Negara yang terletak di belakang Istana Merdeka ini menjadi kediaman dinas Presiden Soekarno. Di Istana ini, Soekarno tinggal bersama dengan istri beserta putra putrinya.
Pada masa pemerintahan Soeharto, Istana Negara tidak dijadikan sebagai tempat tinggal. Entah karena alasan apa, Soeharto lebih memilih kediamannya yang sederhana di Jl Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. Jarak dari kediaman Soeharto ke Istana yang tidak jauh inilah mungkin yang menyebabkan Soeharto tidak pernah dikomplain karena alasan bikin macet jalan saat iring-iringan rombongan presiden lewat.
Sementara, pada zaman pemerintahan Gus Dur, Istana Negara dihuni oleh keluarga Gus Dur. Baik Gus Dur, istri atau pun putri-putrinya tinggal di gedung megah itu.
Tinggal di Istana Negara konon tidak enak. Menurut Putri Gus Dur, Yenny Wahid, Jumat (16/7/2010) di Istana Negara banyak nyamuk, AC terlalu dingin karena sentral, serta seram karena putri ragil Gus Dur, Inayah sering diganggu mahluk halus. Tapi demi pengiritan uang negara, Gus Dur tetap tinggal di Istana Negara.
Zaman Megawati, Istana Negara kembali 'dikosongkan'. Mega lebih memilih rumah dinasnya yang terletak di Jl Teuku Umar yang kini telah dihibahkan kepadanya.
Mega juga tak pernah mendapatkan komplain sebagai penyebab kemacetan karena memang jarak rumah dengan Istana juga sangat dekat.
Bagaimana dengan Presiden SBY? Seperti yang diribut-ributkan sekarang, SBY juga memilih tinggal di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor. Hal inilah yang menyebabkan komplain dari warga Cibubur kepada Presiden SBY lewat harian Kompas. Rombongan presiden dianggap sering mengakibatkan kemacetan.
Presiden pun langsung bergerak cepat. Kritikan yang didapat dijadikan pelajaran. SBY pun berjanji akan pulang lebih malam serta berangkat lebih pagi. Tujuannya, biar tidak menyebabkan kemacetan di jalan.
Tapi awas, jangan sampai salah menyebut. Istana Negara beda dengan Istana Merdeka. Kalau Istana Merdeka terletak di Jalan Medan Merdeka Utara yang biasanya dipakai untuk menerima tamu kenegaraan dan upacara 17 Agustus. Sementara Istana Negara Terletak di Jalan Veteran yang selain bisa dipakai untuk tempat tinggal, juga dipakai untuk pelantikan-pelantikan dan acara-acara yang pesertanya banyak.
(anw/nvc)
GRATIS kaos cantik dan voucher pulsa! ikuti sms berlangganannya, ktk REG DETIK kirim ke 3845 (Telkomsel, Indosat, Three)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Komentar terkini (3 Komentar)
Baca juga :
- SBY Diminta Tinggal di Istana
Presiden Berterimakasih karena Telah Dikoreksi - Insiden Patwal
Istana Akan Benahi Sistem Pengawalan Kepresidenan - Insiden Patwal
Presiden Sesalkan dan Jamin Ada Sanksi Tegas bagi Pelaku - Istana Investigasi Insiden Surat Pembaca "Trauma Patwal Presiden"
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar