Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Juli 2010

HARGA SEMBAKO MENGGILA

Kenaikan Harga
Pemerintah Jangan Cuma Jadi Pemadam Kebakaran
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Sabtu, 17 Juli 2010 | 10:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Hendri Saparini mendesak pemerintah untuk segera menyusun strategi antisipasi dan respon terhadap kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok daripada hanya giat melakukan operasi pasar.

Pasalnya, momen seasonal di bulan Agustus dan September berpotensi besar mengerek kembali inflasi harga barang kebutuhan pokok. "Di Agustus, kita akan menghadapi tekanan lain, yaitu demand. Sampai dengan Juni, inflasi bahan makanan sudah 10,27 persen. Artinya kalau terus berlanjut di Agustus-September yang sudah pasti karena seasonal, jadi perlu strategi antisipasi dan respon. Tidak sekedar operasi pasar, itu kan cakupannya terbatas," ungkapnya dalam diskusi mingguan Polemik bertajuk 'Sembako Melejit, Rakyat Menjerit' di Warung Daun Cikini, Sabtu (17/6/2010).

Hendri mengakui bahwa dua bulan terakhir memang inflasi harga bahan makanan, terutama beras dan cabai merah, memang dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu.

Namun, bukan tak mungkin jika harganya terus meningkat pada dua bulan ke depan. Menurutnya, pemerintah harus melakukan sesuatu yang preventif daripada sekedar menjadi pemadam kebakaran, bersikap setelah peristiwa terjadi.

Hendri juga melihat pemerintah cenderung melakukan simplifikasi. Ketika cabai langka di pasaran, diganti dengan jahe. Padahal, lanjutnya, cabai merah merupakan komoditas yang sangat penting di Indonesia. "Cabai itu bagi Indonesia lauk utama, ada beras, sambel. Beres," tandasnya. 
Editor: acandra Dibaca : 235
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar