Total Tayangan Halaman

Minggu, 09 Januari 2011

Berharap Ke-(untung)-an dari Politik Sragen

Jika ada duet kepemimpinan yang terang-terangan menyatakan sudah tidak sehat, mungkin itu hanya ada di Kabupaten Sragen saat ini. Duet Bupati Sragen Untung Wiyono dan wakilnya Agus Faturrohman jelas-jelas tak lagi menguntungkan untuk masyarakat Sragen saat ini. Duet kepemimpinan tak lagi sehat, saling intrik dan penuh kecurigaan. Jika sudah demikian, pemimpin mana yang bisa dipercaya untuk mengemban amanat rakyat Sragen?
Aroma perseteruan duo pemimpin Sragen Untung-Agus benar-benar nyata terjadi. Meski tak secara fisik, statement-statement lisan keduanya terkesan saling menyakiti. Inikah tanda krisis politik Sragen?
Banyak pertanyaan yang bakal muncul dengan perseteruan dua pemimpin daerah dalam satu kapal itu. Mulai dari sentimen pribadi hingga perebutan kekuasaan politik bisa saja muncul menjadi bumbu-bumbu obrolan warganya. Mengenaskan, ketika rakyat percaya pemimpinya kompak membangun daerahnya, tapi mendapati fakta perseteruan justru terjadi.
Bupati Untung yang sekian lama bungkam dengan ontran-ontran kasus ijazah palsunya, mendadak mengeluarkan statement mengejutkan. Untung tak lagi ragu menyebut wakilnya, sebagai tokoh di balik aksi massa yang menuntut penyelesaian kasus ijazah palsu yang dituduhkan kepadanya.
Bahkan, Bupati terang-terangan menantang agar Wabupnya berani bersaing secara fair jika memang berniat menjadi pemimpin Sragen. Termasuk pula para calon-calon yang akan maju Pilkada Sragen 2011. Untung pun dengan tegas tidak akan mundur dari jabatannya sebelum berakhir sesuai ketentuan, dengan dalih tetap mengemban amanat rakyatnya.
Sebaliknya, Wabup Agus Faturrohman berbalik ”menyerang” Bupati Untung, dengan penilaian aksi di Sragen adalah merupakan murni reaksi masyarakat untuk menegakkan keadilan atas kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan Bupati.
Sentimen duo pemimpin Sragen, kembali terlihat pada kegiatan refleksi kepemimpinan mereka Rabu (5/5) malam lalu, tanpa kehadiran sang Wabup. Lagi-lagi konflik keduanya tercium dengan pernyataan Wabup Agus, bahwa, selama dua periode bersama Untung, Wabup merasa banyak dikesampingkan dan tidak banyak dilibatkan dalam pembuatan kebijakan di Sragen. Jika sudah sedemikian parahnya konflik duet pemimpin Sragen, bisa dipastikan politik di Sragen tak lagi menguntungkan bagi rakyatnya. (***)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar